10 Jurus Pamungkas Agar Pdkt-mu Sukses






- Terus terang saya banyak belajar tentang liku-liku perjombloan melalui Mas Masrur Huda. Melalui bukunya yang berjudul Berani Jomblo Berani Mengejar Jodoh, alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menggelar sejibun kiat menjomblo yang sehat. Bagaimanakah pedekate sukses ala jomblo yang sehat? Begini katanya:

Pertama, upayakan agar kamu tampil sebagai dirimu sendiri. Berpikirlah dua kali untuk menjadi epigon bagi orang lain. Seburuk-buruknya kamu, pasti memiliki kelebihan. Dan kelebihan itulah yang berpotensi untuk dijadikan modal utama kamu berpedekate. Jadilah diri sendiri, Sobat!

Kedua, berusahalah agar karaktermu menyenangkan. Siapa sih yang mau berdekatan dengan seseorang yang bikin bete. Nah, sasaran tembakmu pun demikian. Ketika mengobrol, cobalah untuk open mind sedikit. Jangan terus-terusan menguasai subjek pembicaraan sendiri. Beri kesempatan lawan komunikasimu menyampaikan gagasannya. Akan lebih afdol lagi jika kamu bisa menanggapi secara positif setiap isi pembicaraannya. Pokonya bikinlah si doi merasa nyaman berdekatan denganmu. Carilah berbagai cara agar kamu tidak terbelenggu oleh egomu.

Ketiga, Jadilah orang baik. Kawan saya, Daeng John Cassis, orang Takalar berkata: Its nice to be important, but its more important to be nice! Jadi orang penting tidak terlalu penting jika kita masuk ke dalam kelompok orang tidak baik. Oleh karena itu, pada jurus ketiga Masrur Huda secara khusus menyoroti perkara jadi orang baik ini. Kriteria orang baik (katanya) sabar, bertanggung jawab, setia, serta penuh pengertian.

Keempat, Tidak terpancing gossip. Ya, namanya juga gossip, makin digosok ya makin siiiipppp. Tapi jangan kawan, kamu jangan terpancing gossip murahan tentang dirinya. Jangan terpancing omongan orang lain tentang keburukan si dia. Berikhtiarlah dengan mencari informasi yang nomor wahid. Jangan asal terima informasi. Selebihnya kamu tinggal berdoa agar si dia memang jodoh yang telah disiapkan Tuhan hanya untukmu.

Kelima, Pelajari karakternya dengan baik. Pernikahan adalah sarana agung untuk menggabungkan dua insan yang berebeda jenis dan juga berbeda karakter. Kenali dengan baik kelebihan dan kekurangannya. Artinya, di masa depan kamu sudah siap menerima karakter si dia plus segala kekurangan dan kelebihannya.

Keenam, Berkomunikasi jarak jauh maupun jarak dekat. Dalam situasi apa pun kamu harus berusaha untuk menjalin komunikasi dengan dirinya. Era milenium ini telah menyediakan berbagai sarana komunikasi paling efektif tanpa dibatasi ruang dan waktu. Berada di ujung dunia sekalipun kamu masih bisa berbuka pintu komunikasi dengannya. Berkomunikasilah secara sehat dengan tidak melanggar tata kesusilaan, Kawan. Kalau kamu berniat untuk mendapatkan jodoh yang baik, cara berkomunikasi pun harus sama baiknya.

Ketujuh, Miliki lah Sense of Humour. Apa jadinya dunia ini jika dipenuhi oleh orang-orang bertampang serius dan tak kenal humor sama sekali. Bete pasti bete, Brother! So, sesekali lontarkanlah joke-joke yang segar. Sesekali bikin dia tertawa terpingkal-pingkal karena lontaran guyonanmu. Dua di antara tiga cewek sangat suka pria humoris. Demikian hasil survey yang saya lakukan terhadap tiga responden saya. Koq dikit amat? (Sorry, yang ini mah guyonan doang)

Kedelapan, Bekali diri dengan modal yang cukup. Untuk urusan yang satu ini kamu tidak perlu membawa beras, gula, minyak goreng, gas elpiji, dan ransum jenis sembako lainnya. Tidak perlu itu. Bawakan saja sebongkah cintamu berikut kegigihan, keseriusan, tekad yang membara, dan karakter positifmu. Tapi, ngomong-ngomong kalau sembakonya juga sudah kadung disiapkan, bawalah serta sekalian.

Kesembilan, Dukungan Orang Tua, Kerabat, Handai Tolan, dan Teman. Waduh, deretannya kayak KRL lewat Citayam saja. Memang harus begitu, Sobat. Walau bagaimana support dari berbagai pihak akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pedekatemu. Percaye dah ama gua!

Kesepuluh, Istiqamah Alias Konsisten. Lakukan kesembilan jurus pamungkas di atas dengan sepenuh hati. Jangan terus angin-anginan. Bibirmu sudah sangat sering berkomat-kamit bermunajat kepada-Nya. Sekarang tiba giliranmu berdoa secara zahir; dalam bentuk ikhtiar yang pasti. Tabah sampai akhir!

Selamat, ya! Jangan lupa ngundang saya kalau pesta pernikahanmu dihelat lebaran haji nanti!

Follow On Twitter